SIDOARJO - Menjelang perayaan hari raya Idul Fitri 1445 H/2024, Tim Satgas Pangan Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jatim, terus melakukan pengecekan pasokan dan stabilisasi harga Bahan Pokok Penting (Bapokting) di sejumlah pasar tradisional.
Kali ini Tim Satgas Pangan Polda Jatim, bersama Dinas Pertanian Provinsi dan UPT Perlindungan Konsumen, serta Disperindag, Bulog, melakukan pemantauan di pasar Larangan Sidoarjo, Jawa Timur, Jum'at (5/4/2024).
Kasubdit Indagsi Ditreskrimsus Polda Jatim AKBP Oki Ahadian Purwono menjelaskan pihaknya bersama stakeholder terkait terus melakukan operasi pasar jelang Idul Fitri, guna mengantisipasi lonjakan harga yang tidak wajar.
Selain itu kata AKBP Oki Ahadian, sidak bersama tim gabungan ini juga memantau ketersediaan Bapokting untuk memastikan aman di pasaran.
Baca juga:
Baharkam Polri Evaluasi Penanganan Pandemi
|
"Kami melakukan kegiatan pengecekan terhadap Bapokting, hasil pengecekan yang kami dapatkan adalah harga-harga pada umumnya bahan pangan Bapokting itu relatif stabil, " jelas AKBP Oki.
Lebih lanjut, AKBP Oki juga menyampaikan, untuk harga beras sudah stabil dan bahkan berangsur ada penurunan, meskipun ada bahan pangan yang sedikit mengalami kenaikan yaitu bawang merah dan bawang putih.
"Jadi ini kan kami antisipasi dan kami analisa lagi, apa penyebabnya sehingga harga bawang ini naik, "kata AKBP Oki.
Ia menegaskan bahwa tim gabungan Satgas Pangan Polda Jatim akan terus menjaga ketersediaan Bahan Pokok Penting yang ada di wilayah Jawa Timur.
“Kami akan melakukan pengecekan terus selama menjelang lebaran, jadi dari hari ini sampai seterusnya kita akan lakukan pengecekan terus, " tegas AKBP Oki.
Selain itu, AKBP Oki juga mengimbau kepada pihak-pihak yang berkepentingan dalam hal ini, untuk turut menjaga stabilitas Bapokting.
"Semoga apa yang kita lakukan ini ada manfaatnya, kita akan terus mencari informasi dimana ada kenaikan harga Bapokting, kita akan datangi dan analisa penyebabnya, " pungkasnya.
Sementara itu, di tempat yang sama, Subkor Distribusi Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, Sukemi menambahkan, kenaikan harga bawang merah dan bawang putih dipengaruhi faktor iklim, ditambah permintaan yang meningkat menjelang hari raya Idul Fitri.
"Karena permintaan tinggi, tapi setelah itu biasanya normal lagi. Permintaan yang tinggi itu saat Romadhon, Idul Fitri itu biasanya harga naik. Tapi kalau untuk cabe semuanya normal, "jelas Sukemi.
Meski ada kenaikan , lanjut Sukemi harga Bawang Merah dan Putih masih dibawah HET.
“Kalau biasanya 35ribu sekarang 41 ribuper kilo, untuk bawang putih naik diatas HET 32, menjadi 38, karena memang bawang putih impor, ” pungkasnya. (*)